Saat ini bisa dibilang sudah gak pernah lagi menggunakan power designer sebagai tools. Biasanya ketika akan membuat suatu sistem, hanya menggambarkan flow dari aplikasi saja dan berdiskusi langsung dengan programmer dan user.
Namun memang sebaiknya harus dimulai dari membuat analisa dari aplikasi yang akan dibuat dan dilanjutkan ke perancangan aplikasinya, ya hitung-hitung menggunakan ilmu yang pernah dipelajari di saat kuliah dulu.
Nah saat ini saya mencoba untuk membuat analisa desain dari setiap aplikasi yang sudah dibuat ataupun yang akan dibuat. Jika aplikasi sudah berjalan atau sedang didevelop, maka saya akan melakukan reverse engineer. Jika belum ada akan lebih mudah lagi untuk melakukan analisa desain.
Meski perancangan aplikasi ini lebih banyak requirementnya dari saya sendiri, dan dimodifikasi setelah ditesting ke user bahkan hingga saat berjalan live terkadang banyak perubahan yang harus dilakukan. Entah metodologi apa yan saya gunakan, hehehe. Bisa jadi masih SDLC cuma dengan lifecycle yang pendek dan cepat.
Nah untuk memulai mengikuti pakem yang tepat, khususnya dalam perancangan ERD, maka saya memakai MySQL Workbench. Kenapa saya pakai tools ini? Karena sampai saat ini semua aplikasi yang dibuat memakai database MySQL. Kebetulan banget MySQL menyediakan tools untuk membuat ERD.
Istimewanya, kita juga bisa melakukan reverse engineer lho. Misal Databasenya sudah terlanjur dibuat, nah kita bisa melakukan reverse engineer dari database yang telah kita buat. Hmmmm, namanya juga reverse engineer, emang cara kerja gitu ya.
Dan kali ini saya akan mencoba membuat database secara sederhana karena sepupu saya yang kebetulan memiliki bisnis laundry dan ingin mendigitalisasi bisnisnya, siapa tahu saya bisa sedikit membantu. Dan tanpa berlama-lama lagi, berikut langkah-langkahnya:
1. Sebelum kita membuat database-nya, kita harus menentukan data apa saja yang akan kita masukkan ke dalam database. Berikut ini adalah daftar tabel dan atribut yang akan saya buat kali ini.
2. Selanjutnya Anda harus memiliki Database dan Tabel yang dibuat di server MySQL.
Contoh:
- Database: data
- Tables: customer, products, order_details, payments
3. Klik Database -> Reverse Engineer
4. Pilih Stored Connection Anda (untuk menghubungkan ke Server MySQL Anda di mana database berada) dari dropdown. Kemudian klik Next.
5. Setelah eksekusi berhasil diselesaikan (Connect to DBMS), klik Next.
6. Pilih Database Anda dari Server MySQL yang ingin Anda buat Diagram ERnya (dalam kasus ini nama databasenya adalah “data” ), lalu klik Next.
7. Setelah pengambilan berhasil diselesaikan untuk Database yang dipilih, klik Next.
8. Pilih Tabel Database yang ingin Anda terlihat pada Diagram ER (Dalam hal ini saya mengimpor semua tabel DB), kemudian klik Execute>
9. Setelah Proses Reverse Engineering berhasil diselesaikan, klik Next
10. Klik Finish.
11. Sekarang Anda dapat melihat Diagram ER dari Database.
Nah dengan adanya ERD, maka dapat memudahkan bagi analis maupun programmer untuk melihat visualisasi dari database, termasuk juga relasi antar tabel. Meski demikian, karena contohnya masih sederhana, maka kita bisa melihat dengan mudah relasi antar table, namun jika sudah banyak banget tabelnya, maka kita bisa kesulitan melihat relasinya. Namun kita bisa melakukan eliminasi dari tabel dan relasi yang terlihat di layar, sungguh menyenangkan bukan.
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon